Rembug Bedas (Riungan Sareng Masyarakat Kabupaten Bandung) ini merupakan sebuah inovasi bapak Bupati Bandung sebagai ajang bersilaturahmi dengan jajaran stakeholder dan masyarakat desa di Kabupaten Bandung sekaligus untuk menyampaikan dan mensosialisasikan program-program atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sekaligus untuk menyampaikan dan mensosialisasikan program-program atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dan mendengar aspirasi dari masyarakat yang tentunya patut untuk mendapatkan apresiasi karena merupakan sebuah terobosan dalam upaya mensinergikan program dalam mendukung terwujudnya Visi Kabupaten Bandung yaitu Bangkit, Edukatif,Dinamis, Agamis, dan Sejahtera (BEDAS).

     Bupati Bandung melalui kebijakan program yang dijalankannya baik dari bidang pembangunan, melalui pengadaan, peningkatan sarana prasarana infrastruktur, dan/atau bidang permberdayaan masyarakat melalui penyediaan dan/atau peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat, telah dijalankan yang secara langsung telah kita ketahui bersama melalui 13 Program Strategis Kabupaten Bandung, yaitu :

1. Pemberian Insentif Guru Ngaji ;

2. Pinjaman Modal Bergulir Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan ;

3. Pemberian Asuransi dan/ atau Subsidi kepada Petani ;

4. Insentif Linmas ;

5. Insentif RT/ RW dan Kader PKK Desa ;

6. Peningkatan Siltap/ Insentif Pemerintah Desa dan Tunjangan BPD ;

7. Pembangunan 7000 Unit Rutilahu Setiap Tahun ;

8. Beasiswa Ti Bupati (BESTI) untuk anak-anak Hafidz Qur'an dan atau Anak Berprestasi ke Perguruan Tinggi ;

9. Insentif Ustad/ Ustadzah, Takmir dan Marebot ; 

10. Tiga Muatan Lokal Bandung Pendidikan untuk TK, SD, dan SMP ;

11. Penyediaan Mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri) ;

12. Pembangunan Sekolah Baru ;

13. Pembangunan 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

     Roadshow Rembug Bedas diselenggarakan di Desa Linggar pada hari Selasa (10/01/2023) Pukul 13.00 sampai pukul 15.00 WIB. Bertempat di Gor Desa Linggar. Adapun peserta yang hadir terdiri dari beberapa elemen masyarakat yang berkaitan dengan 13 Program Strategis tersebut, dan juga dihadiri oleh beberapa unsur Pemerintah Desa Linggar. Sementara itu, Bupati datang bersama tim-nya dari kabupaten dibersamai dengan beberapa Dinas di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bandung.

     Beberapa program strategis tersebut telah direalisasikan. Seperti Insentif Guru ngaji (walaupun belum ada laporan ke Desa). Pinjaman Modal Bergulir 9 Orang dengan pinjaman Rp. 2.000.000 Per orang. Peningkatan insentif Linmas dari awalnya Rp. 100.000 perbulan menjadi Rp. 200.000 Perbulan. Beasiswa Perguruan Tinggi dengan jumlah penerima beasiswa yaitu 12 orang dan mendapat uang saku Rp. 7.500.000 per-semester. Rutilahu sebanyak 6 unit dari Bantuan Bunga Desa dan 6 Unit dari Kabupaten. Insentif Ustad/ Ustadzah, Takmir dan Marebot sebanyak 13 orang dengan bantuan senilai Rp.200.000 per-orang.

     Beberapa hal yang menjadi perbincangan mendalam yakni mengenai permasalahan pengangguran di wilayah Desa Linggar, dengan jumlah 1.017 orang. Hal ini tentu disikapi dengan sangat baik oleh Bupati, dimana solusinya yakni dengan menggandeng Dinas Ketenagakerjaan dengan mengadakan 86 paket pelatihan untuk meningkatkan skill masyarakat agar nantinya bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarganya. Disisi lain, Bupati juga lebih mendorong warga Desa Linggar agar menjadi Enterpreneur/ Pengusaha yang mandiri, dengan Pelatihan yang nantinya akan diberikan dan difasilitasi oleh Disnaker.

     Pada sesi tanya jawab selanjutnya, yakni mengenai maraknya percaloan/ pungli untuk bekerja ke beberapa perusahaan yang ada di wilayah Rancaekek, khususnya wilayah Desa Linggar. Dalam pemaparannya, Bupati Kabupaten Bandung (H. M. Dadang Supriatna) menekankan kepada beberapa pimpinan perusahaan agar melaporkan jika memang ada calo yang bermain di lingkungan perusahaan, dan menginstruksikan kepada Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan) menindaklanjuti praktik ilegal tersebut serta akan bersinergi bersama saber pungli untuk memberantas calo.

     Acara berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Kemudian selanjutnya Bupati melanjutkan kunjungannya ke Desa Cangkuang untuk Kembali Rembug dengan masyarakat disana.